laporan praktikum acara 2
BAB I
PENDAHULUAN
Pengetahuan
atau Ilmu Geologi didasarkan kepada studi terhadap batuan. Diawali dengan
mengetahui bagaimana batuan itu terbentuk, terubah, kemudian bagaimana hingga
batuan itu sekarang menempati bagian dari pegunungan, dataran-dataran di benua
hingga didalam cekungan dibawah permukaan laut. Dari hasil
pengamatan terhadap jenis-jenis batuan tersebut, kita dapat mengelompokkannya
menjadi tiga kelompok besar, yaitu (1) batuan beku, (2) batuan sedimen, dan (3)
batuan malihan atau metamorfis. Namun, pada praktikum kali ini kami hanya memfokuskan
pembahasan pada masalah identifikasi batuan beku.
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari
pembekuan magma, baik di bawah permukan (intrusif) maupun di atas permukaan
(ekstrusif). Ciri khas batuan beku adalah kenampakannya yang kristalin, yaitu
memiliki unut-unit kristal yang kecil yang saling mengikat satu sama lain.
Batuan beku intusif adalah
batuan beku yang telah menjadi kristal dari sebuah magma yang meleleh di bawah
permukaan Bumi. Sedangkan batuan belu ekstrusif adalah batuan beku yang terjadi
karena keluarnya magma ke permukaan bumi dan menjadi lava atau meledak secara
dahsyat di atmosfer dan jatuh kembali ke bumi sebagai batuanGambar dibawah menunjukan bentuk-bentuk batuan beku yang umumnya dijumpai
dialam.
Sifat-sifat batuan beku :
a. Warna
Warna batuan beku biasanya representasi dari
mineral pembentuk batuan beku itu sendiri. Mineral-mineral tersebut biasanya
dibedakan menjadi dua kelompok, yakni: berwarna cerah (bersifat asam/ felsic)
dan berwarna gelap (bersifat basa/ mafic). Beberapa ciri warna pada mineral yang penting pada
batuan beku:
·
Kwarsa : berwarna putih jernih, putih susu dan tidak
memiliki
belahan.
·
Mika : apabila berwarna putih diberi nama muskovit,
bila
berwarna hitam diberi nama biotit, keduanya
dicirikan adanya belahan seperti lembaran-lembaran.
·
Feldspar : apabila berwarna merah daging diberi nama
ortoklas
(bidang belah tegak lurus/ 90o), bila
berwarna putih abu-abu diberi nama plagioklas (belahan kristal kembar)
·
Olivin : hijau (butiran/ granular), atau biasanya
berwarna
kuning kehijauan seperti gula pasir.
·
Piroksen : hijau kehitaman berbentuk prismatik pendek.
·
Amfibol : hitam mengkilat berbentuk prismatik panjang
·
Oksida besi : kuning-coklat kemerahan.
b. Tekstur
Tekstur merupakan kenampakan batuan berkaitan dengan ukuran, bentuk, dan
susunan butir mineral dalam batuan. Tekstur batuan dapat dijadikan petunjuk tentang
proses (genesa) yang terjadi pada waktu lampau sehingga menghasilkan batuan
tersebut.
Tekstur umum yang
sering dijumpai pada batuan beku:
1. Faneritik : bila butiran-butiran
mineral dapat dilihat dengan mata
telanjang. Bila faneritik dengan ukuran yang seragam, maka disebut
faneritik granular.
2. Afanitik : bila butiran-butiran
mineral sangat halus sehingga tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang.
3. Porfiritik : bila mineral butiran
yang besar (fenokris-nya) dikelilingi
mineral-mineral yang berukuran butir lebih kecil (massa dasar-nya)
4. Glassy (gelas) : bila batuan beku
tersusun oleh gelas/ kaca.
5. Fragmental : bila batuan beku
terdiri dari fragmen (bagian-bagian) batuan
beku hasil erupsi gunung api.
c. Struktur
Struktur adalah kenampakan hubungan antar bagian batuan yang berbeda.
Macam-macam struktur yang terdapat pada batuan beku:
1. Massif : bila batuan tersebut
pejal, tanpa retakan maupun lubang gas.
2. Jointing : bila batuan tampak memiliki
retakan.
3. Vesicular : bila batuan tersebut
memiliki lubang-lubang gas.
4. Aliran : bila batuan tersebut
memiliki kesan orientasi sejajar seperti
aliran/ sisipan, baik oleh Kristal maupun lubang gas.
5.
Amygdaloidal : bila batuan tersebut
memiliki lubang-lubang gas yang terisi
oleh mineral-mineral sekunder yang terbentuk setelah pembekuan magma.
d. Komposisi Mineral
lihat diktat dan gambarkan
BAB II
MAKSUD dan TUJUAN
1.
Maksud
Maksud dari praktikum yang dilakukan
mengenai batuan beku adalah sebagai berikut :
1.1
Mengidentifikasi batuan beku
1.2
Mengidentifikasi sifat-sifat batuan beku
2.
Tujuan
Adapun tujuan yang inin dicapai dalam
praktikum ini adalah sebagai berikut :
2.1
Praktikum mampu mengidentifikasi batuan beku
2.2
Praktikum mampu megidentifikasi sifat-sifat
batuan beku
BAB III
PEMBAHASAN
BATUAN BEKU
1.
Batu desit
Dasit
merupakan batuan yang memiliki ciri-ciri berwarna abu-abu terang, mineral plagioklas
berbutir kasar dalam masa dasar lebih halus. Dasit mengandung 15-20% kwarsa,
kurang lebih 60% feldaspar dan 10-20% biotit atau hornblande. Mineral silikat
ada dalam jumlah sedikit. Misalnya biotit, hornblende, dan augit. Jika
panerisnya plagioklas atau kwarsa banyak, disebut dengan porfir dan dasit. Masa
dasar dari batuan ini biasanya berbutir halus, tetapi dapat juga secara gradual
menjadi glass.
2.
Batu granit
Proses
terbentuk
: Batuan ini terbentuk dari hasil pembekuan magma berkomposisi asam yang
membeku di dalam dapur magma, sehingga batu ini merupakan jenis batu beku
dalam.
Massa
jenis
: sekitar 2,2 – 2,3 gram/cm3
Warna
: putih, abu-abu, atau campuran keduanya.
Batuan ini banyak di temukan di daerah pinggiran pantai dan di pinggiran sungai
besar ataupun di dasar sungai.
Granit
adalah jenis batuan intrusif, felsik, igneus yang umum dan banyak ditemukan.
Granit kebanyakan besar, keras dan kuat, dan oleh karena itu banyak digunakan
sebagai batuan untuk konstruksi. Kepadatan rata-rata granit adalah 2,75 gr/cm³
dengan jangkauan antara 1,74 dan 2,80. Kata granit berasal dari bahasa Latin
granum. Meja granit sebagai bidang acuan dalam proses pengukuran. Dalam bidang
industri dan rekayasa, granit banyak dipakai sebagai bidang acuan dalam
berbagai pengukuran dan alat pengukur.
Gambar
2.7. batu granit
Hal
ini dikarenakan granit bersifat kedap air, kaku (rigid), non-higroskopis dan
memiliki koefisien ekspansi termal yang sangat rendah. Salah satu penerapannya
adalah pada mesin pengukur koordinat (Coordinate Measuring Machine).
3.
Diabas
Batuan diabas
diinterpretasikan merupakan batuan intrusi, dan menunjukan struktur kekar tiang
(collumnar joint) yang mana merupakan hasil gaya kontraksi pada saat pembekuan
magma. Pada daerah ini telah dilakukan konservasi sebagian dan sebagian lagi
telah dilakukan penambangan. Ditemukan di karangsambung, kebumen
4.
Batu Andesit
Proses
terbentuk :Batuan ini berasal dari lelehan lava gunung merapi
yang meletus, batu Andesit terbentuk (membeku) ketika temperatur lava yang
meleleh turun antara
900
sampai dengan 1,100 derajat Celsius. Merupakan jenis batuan beku luar.
Massa
Jenis : 2,8 –
3 gram/cm3
Warna
: agak gelap (abu-abu tua).
Andesit adalah suatu
jenis batuan beku vulkanik dengan komposisi antara dan tekstur spesifik yang
umumnya ditemukan pada lingkungan subduksi tektonik di wilayah perbatasan
lautan seperti di pantai barat Amerika Selatan atau daerah-daerah dengan
aktivitas vulkanik yang tinggi seperti Indonesia. Nama andesit berasal dari
nama Pegunungan Andes. Batu andesit banyak digunakan dalam bangunan-bangunan
megalitik, candi dan piramida. Begitu juga perkakas-perkakas dari zaman
prasejarah banyak memakai material ini, misalnya: sarkofagus, punden berundak,
lumpang batu, meja batu, arca dll. Ditemukan di gunung Masigit, JABAR.
5.
Batu gabro
Proses
Terbentuk :
terbentuk dari magma yang membeku di dalam gunung. Termasuk batuan dalam
Massa
Jenis
:2,9 – 3,21 gram/cm3
Warna
: Gelap kehijauan , coklat bercampur putih
Karakteristik
lain : Batuan gabro
berwarna gelap kehijauan, menunjukkan kandungan silika rendah sehingga magma
asal bersifat basa. Struktur batuan ini adalah massive, tidak terdapat rongga
atau lubang udara maupun retakan-retakan. Batuan ini masih segar dan tidak
pernah terkena gaya endogen yang dapat meninggalkan retakan pada batuan.Batuan
ini memeiliki tekstur fanerik karena mineral-mineralnya dapat dilihat langsung
secara kasat mata dan mineral yang besar menunjukkan bahwa mineral tersebut
terbentuk pada suhu pembekuan yang relatif lambat sehingga bentuk mineralnya
besar-besar.Derajat kristalisasi sempurna, bahwa batuan ini secara keseluruhan
tersusun atas kristal sehingga disebut holocrystalline. Tekstur seperti ini menunjukkan
proses pembentukan magma yang lambat. Ion-ion penyusun mineral pada batuan,
dalam lingkungan bertekanan tinggi dan temperatur yang luar biasa tinggi dapat
bergerak sangat cepat dan menyusun dirinya sedemikian rupa sehingga membentuk
suatu bentuk yang teratur dan semakin berukuran besar.
6.
Batu basalt
Proses
Terbentuk :
Berasal dari hasil pembekuan magma berkomposisi basa di permukaan atau dekat
permukaan bumi. Biasanya membentuk lempeng samudera di dunia. Mempunyai ukuran
butir yang sangat baik sehingga kehadiran mineral mineral tidak terlihat.
Massa
jenis
: 2,7 – 3 gram/cm3
Warna
: Gelap
Karakteristik
lain : Batuan
Basalt lazimnya bersifat masif dan keras, bertekstur afanitik, terdiri atas
mineral gelas vulkanik, plagioklas, piroksin. Amfibol dan mineral hitam.
Kandungan mineral Vulcanik ini hanya dapat terlihat pada jenis batuan basalt
yang berukuran butir kuarsa, yaitu jenis dari batuan basalt yang bernama gabbro.
Berdasarkan komposisi kimianya, basalt dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu
basalt alkali dan basalt tholeitik. Perbedaan di antara kedua tipe basalt itu
dapat dilihat dari kandungan Na2O dan K2O. Untuk konsentrasi SiO2 yang sama,
basalt alkali memiliki kandungan Na2O dan K2O lebih tinggi daripada basalt
tholeitik.
7.
Batu diorite
Batuan
ini bertekstur feneris, mengandung feldspar plagioklas calsiksodik dalam jumlah
yang besar dengan tipe sodik yang banyak. Plagioklasnya melebihi ortoklas,
kwarsa tidak ada, tetapi mengandung augit dalam jumlah sedikit. Harnbledia
biasanya lebih banyak dari biotit. Diorite sangat mirip dengan gabro, tetapi
diorit plagioklasnya lebih asam (sodik) daripada labradorit. Batuan dengan
plagioklas yang lebih basa disebut dengan gabro. Jika banyak penokris disebut
dengan porfir diorit. diorit terdiri dari kurang lebih 65% plagioklas dan 35%
mineral silikat gelap seperti biotit dan augit. Mineral-mineral accesorisnya
kwarsa, apotik, kalsit, klorit, granit, dan epidot. Varietas yang umum adalah
diorite hornblende. Warna diorit cerah abu-abu gelap hijau keabu-abuan.
Batu
diorit merupakan batuan hasil terobosan batuan beku (instruksi) yang membentuk
morfologi pembuktian berelief kasar dengan elevasi dari beberapa ratus meter
hingga mencapai lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut (dpal).
Batuan
ini umumnya mempunyai warna yang bervariasi, yaitu coklat, coklat kehitaman,
abu-abu kehitaman, abu-abu dengan bercak-bercak hitam, hitam kecoklatan atau
abu kehitaman, bersifat pejal (massif) dan kompak dengan tekstur porfiro
granitik dengan nilai kuat tekan berkisar antara 970-1.260 kg / cm2; ketahanan
terhadap keausan 0,072-0,083 mm/menit; berat isi asli 2,66-2,78 ton/m3 dan
penyerapan terhadap air 0,73-1,10 %. Sehingga batu diorit ini dapat dijadikan
sebagai batu ornamen dinding maupun lantai bangunan gedung atau untuk batu
belah untuk pondasi bangunan / jalan raya. Ditemukan di Bayat,
Klaten. Perusahaan penambang PT. Aneka Tambang.
8.
Batu ryolit
Rhyolite adalah batu igneus adalah batu gunung berapi gunung
berapi felsic, granit, komposisi kimia dan yang sama, disebabkan oleh
pembentukan penyejukan masa yang lebih pantas untuk menghablur mineral,
kandungan silika yang lebih besar daripada 69%, yang terutamanya K-feldspar
phenocrysts batu dan kuarza, bentuk kristal berbentuk, kaca berkilat persegi,
tetapi sebab larut. Rock adalah kelabu, merah jambu atau bata merah, dengan
tekstur porphyritic dan struktur rhyolite. Di China, terutamanya di kawasan
pantai tenggara.
Pengenalan ringkas
Rhyolite (Rhyolite) berjumlah granit (granit) batu gunung berapi. Kebanyakan struktur rhyolite porphyritic, menunjukkan penghabluran sebelum letusan bermula. Kadang-kadang apabila magma juga pengebumian sangat mendalam, penghabluran mungkin sudah mula; dalam kes ini, pembentukan batu yang mungkin terutamanya dengan masa pelepasan telah maju kristal besar tunggal (phenocrysts) komposisi. Rhyolite produk akhir
Diedarkan
Rhyolite tenggara wilayah pantai di China telah diedarkan secara meluas di utara Liaoning, Mongolia, Hebei, Shanxi, Shandong, Jilin, Heilongjiang juga diedarkan. Berkaitan dengan mineral kaolinit, montmorilonit, pyrophyllite, tawas dan pyrite. [1]
Ramuan
Komposisi kimia rhyolite seperti granit. Surat ini menunjukkan bahawa sekurang-kurangnya beberapa granit, rhyolite walaupun
Rhyolite Beberapa perbezaan antara granit adalah perlu diberi perhatian. Muscovite dalam granit adalah mineral biasa, dan dalam rhyolite adalah sangat jarang berlaku, atau hanya sebagai produk pengubahan. Dalam granit besar, feldspar alkali adalah natrium feldspar sedikit (iaitu mikro kepar feldspar); Walau bagaimanapun, dalam rhyolite paling adalah Amenities, sering kaya dengan natrium. Lebih tinggi daripada mana-mana yang kalium natrium tidak adalah perkara biasa dalam granit, melainkan jika ia adalah hasil daripada perubahan hidroterma dalam rhyolite tidak biasa. Dan di seluruh dunia mempunyai penemuan geologi rhyolite. Rhyolite tertumpu ke tanah besar atau dekat dengan pinggir benua, tetapi ada tempat-tempat lain. Menurut laporan, di pulau-pulau lautan jauh dari mana-mana benua juga mempunyai sejumlah kecil rhyolite (atau trachyte kuarza). [1]
Klasifikasi
Rhyolite dan output mengikut ciri-ciri mereka persekitaran geologi boleh dibahagikan kepada dua siri Calc-alkali dan alkali.
Siri Calc-alkali
Sering dikaitkan dengan riolitik, tuff andesit, ignimbrite dan andesit simbiosis, yang dihasilkan dalam arka pulau, aktif benua rhyolite
Siri Alkali
Selalunya dengan aliran rock asas, trachyte feldspar alkali dan alkali basalts simbiosis, dengan aktiviti-aktiviti pengeluaran dalam margin benua fasa perselisihan pemanjangan dan fasa perbezaan selepas magmatik produk. Rhyolite Alkali umumnya hijau, kelabu-hijau, kelabu dan ungu dan kelabu. Adakah setengah-setengah, phenocrysts adalah biasa dengan natrium Amenities, anorthoclase atau albite, kuarza sedikit atau tiada augite kecil dilihat atau pyroxene aegirine. Microcrystalline matriks aegirine dilihat, kalsium dan natrium riebeckite amfibol dan sebagainya. Di samping itu kepada struktur matriks jenis rhyolite Calc-alkali dilihat, terdapat kasar dan struktur permukaan kasar - struktur felsitic. [2]
Pengenalan ringkas
Rhyolite (Rhyolite) berjumlah granit (granit) batu gunung berapi. Kebanyakan struktur rhyolite porphyritic, menunjukkan penghabluran sebelum letusan bermula. Kadang-kadang apabila magma juga pengebumian sangat mendalam, penghabluran mungkin sudah mula; dalam kes ini, pembentukan batu yang mungkin terutamanya dengan masa pelepasan telah maju kristal besar tunggal (phenocrysts) komposisi. Rhyolite produk akhir
Diedarkan
Rhyolite tenggara wilayah pantai di China telah diedarkan secara meluas di utara Liaoning, Mongolia, Hebei, Shanxi, Shandong, Jilin, Heilongjiang juga diedarkan. Berkaitan dengan mineral kaolinit, montmorilonit, pyrophyllite, tawas dan pyrite. [1]
Ramuan
Komposisi kimia rhyolite seperti granit. Surat ini menunjukkan bahawa sekurang-kurangnya beberapa granit, rhyolite walaupun
Rhyolite Beberapa perbezaan antara granit adalah perlu diberi perhatian. Muscovite dalam granit adalah mineral biasa, dan dalam rhyolite adalah sangat jarang berlaku, atau hanya sebagai produk pengubahan. Dalam granit besar, feldspar alkali adalah natrium feldspar sedikit (iaitu mikro kepar feldspar); Walau bagaimanapun, dalam rhyolite paling adalah Amenities, sering kaya dengan natrium. Lebih tinggi daripada mana-mana yang kalium natrium tidak adalah perkara biasa dalam granit, melainkan jika ia adalah hasil daripada perubahan hidroterma dalam rhyolite tidak biasa. Dan di seluruh dunia mempunyai penemuan geologi rhyolite. Rhyolite tertumpu ke tanah besar atau dekat dengan pinggir benua, tetapi ada tempat-tempat lain. Menurut laporan, di pulau-pulau lautan jauh dari mana-mana benua juga mempunyai sejumlah kecil rhyolite (atau trachyte kuarza). [1]
Klasifikasi
Rhyolite dan output mengikut ciri-ciri mereka persekitaran geologi boleh dibahagikan kepada dua siri Calc-alkali dan alkali.
Siri Calc-alkali
Sering dikaitkan dengan riolitik, tuff andesit, ignimbrite dan andesit simbiosis, yang dihasilkan dalam arka pulau, aktif benua rhyolite
Siri Alkali
Selalunya dengan aliran rock asas, trachyte feldspar alkali dan alkali basalts simbiosis, dengan aktiviti-aktiviti pengeluaran dalam margin benua fasa perselisihan pemanjangan dan fasa perbezaan selepas magmatik produk. Rhyolite Alkali umumnya hijau, kelabu-hijau, kelabu dan ungu dan kelabu. Adakah setengah-setengah, phenocrysts adalah biasa dengan natrium Amenities, anorthoclase atau albite, kuarza sedikit atau tiada augite kecil dilihat atau pyroxene aegirine. Microcrystalline matriks aegirine dilihat, kalsium dan natrium riebeckite amfibol dan sebagainya. Di samping itu kepada struktur matriks jenis rhyolite Calc-alkali dilihat, terdapat kasar dan struktur permukaan kasar - struktur felsitic. [2]
9.
Batu Apung
Proses
Terbentuk
: Batu apung merupakan hasil material erupsi gunung api yang membeku
ketika didalamnya masih terdapat udara sehingga mempunyai sifat titik
berongga-rongga tersebar secara tidak merata. Batu apung mengandung
silika tinggi, dan termasuk jenis batuan beku luar.
ketika didalamnya masih terdapat udara sehingga mempunyai sifat titik
berongga-rongga tersebar secara tidak merata. Batu apung mengandung
silika tinggi, dan termasuk jenis batuan beku luar.
Massa
Jenis
: dibawah 1 gram/cm3
Warna
: Putih, dan coklat muda
Karakteristik
lain
: dapat terapung di air, kedap suara, batuapung juga tahan terhadap api,
kondensi, jamur dan panas.
Batu apung (pumice) adalah jenis batuan yang berwarna terang, mengandung
buih yang terbuat dari gelembung berdinding gelas, dan biasanya disebut juga
sebagai batuan gelas volkanik silikat.
Batuan ini terbentuk dari magma asam oleh aksi letusan gunungapi yang mengeluarkan materialnya ke udara, kemudian mengalami transportasi secara horizontal dan terakumulasi sebagai batuan piroklastik. Batu apung mempunyai sifat vesicular yang tinggi, mengandung jumlah sel yang banyak (berstruktur selular) akibat ekspansi buih gas alam yang terkandung di dalamnya, dan pada umumnya terdapat sebagai bahan lepas atau fragmen-fragmen dalam breksi gunungapi. Sedangkan mineral-mineral yang terdapat dalam batu apung adalah feldspar, kuarsa, obsidian, kristobalit, dan tridimit.
Jenis batuan lainnya yang memiliki struktur fisika dan asal terbentuknya sama dengan batu apung adalah pumicit, volkanik cinter, dan scoria.
Didasarkan pada cara pembentukan, distribusi ukuran partikel (fragmen), dan material asalnya, batu apung diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu: sub-areal, sub-aqueous, new ardante, dan hasil endapan ulang (redeposit).
Sifat kimia dan fisika batu apung antara lain, yaitu: mengandung oksida SiO2, Al2O3, Fe2O3, Na2O, K2O, MgO, CaO, TiO2, SO3, dan Cl, hilang pijar (Loss of Ignition) 6%, pH 5, bobot isi ruah 480 – 960 kg/cm3, peresapan air (water absorption) 16,67%, berat jenis 0,8 gr/cm3, hantaran suara (sound transmission) rendah, rasio kuat tekan terhadap beban tinggi, konduktifitas panas (thermal conductivity) rendah, dan ketahanan terhadap api sampai dengan 6 jam.
Keterdapatan batu apung selalu berkaitan dengan rangkaian gunungapi berumur Kuarter sampai Tersier. Penyebaran meliputi daerah Serang, Sukabumi, Pulau Lombok, dan Pulau Ternate.
Batuan ini terbentuk dari magma asam oleh aksi letusan gunungapi yang mengeluarkan materialnya ke udara, kemudian mengalami transportasi secara horizontal dan terakumulasi sebagai batuan piroklastik. Batu apung mempunyai sifat vesicular yang tinggi, mengandung jumlah sel yang banyak (berstruktur selular) akibat ekspansi buih gas alam yang terkandung di dalamnya, dan pada umumnya terdapat sebagai bahan lepas atau fragmen-fragmen dalam breksi gunungapi. Sedangkan mineral-mineral yang terdapat dalam batu apung adalah feldspar, kuarsa, obsidian, kristobalit, dan tridimit.
Jenis batuan lainnya yang memiliki struktur fisika dan asal terbentuknya sama dengan batu apung adalah pumicit, volkanik cinter, dan scoria.
Didasarkan pada cara pembentukan, distribusi ukuran partikel (fragmen), dan material asalnya, batu apung diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu: sub-areal, sub-aqueous, new ardante, dan hasil endapan ulang (redeposit).
Sifat kimia dan fisika batu apung antara lain, yaitu: mengandung oksida SiO2, Al2O3, Fe2O3, Na2O, K2O, MgO, CaO, TiO2, SO3, dan Cl, hilang pijar (Loss of Ignition) 6%, pH 5, bobot isi ruah 480 – 960 kg/cm3, peresapan air (water absorption) 16,67%, berat jenis 0,8 gr/cm3, hantaran suara (sound transmission) rendah, rasio kuat tekan terhadap beban tinggi, konduktifitas panas (thermal conductivity) rendah, dan ketahanan terhadap api sampai dengan 6 jam.
Keterdapatan batu apung selalu berkaitan dengan rangkaian gunungapi berumur Kuarter sampai Tersier. Penyebaran meliputi daerah Serang, Sukabumi, Pulau Lombok, dan Pulau Ternate.
10.
Batu Obsidian
Proses
Terbentuk :Obsidian
merupakan batuan yang terbentuk oleh hasil kegiatan erupsi gunung api
bersusunan asam hingga basa yang pembekuannya sangat cepat sehingga akan
terbentuk gelas atau kaca daripada kristal dominan. Obsidian adalah batuan yang
disusun secara keseluruhan dari kaca amorf dan sedikit kristal feldspar,
mineral hitam dan kuarsa.
Massa
Jenis
: 2,36 – 2,5 gram/cm3
Warna
: Warnanya bening seperti kaca dan warnanya kadang-kadang hitam mulus,
merah tua, agak hijau atau abu-abu. Batu ini jarang yang berwarna kuning atau
merah putih atau biru. Batu obsidian sering ditemukan dalam keadaan mengkilau
mulus walaupun belum dipoles. Batu obsidian terbuat dari 70% silicon dioxide
bahkan lebih dan jika tercampur mineral mineral tertentu warnanya akan berubah.
Karakteristik
lain : Batu obsidian
mempunyai nilai keras 5-5.5 berdasarkan daftar keras Mohs dan termasuk batu
mulia tanggung.
BAB
IV
KESIMPULAN
Bahwa kesimpilan dari praktikum yang telah
dilakukan di labolatorium yaitu :
1.
Identifikasi batuan merupakan suatu kegiatan membuat
deskripsi tentang suatu batuan tertentu.
Setelah identifikasi dilakukan, maka kita dapat dengan jelas
memberi nama batuan tersebut. Batuan beku adalah batuan yang
terbentuk dari pembekuan magma, baik di bawah permukan (intrusif) maupun di
atas permukaan (ekstrusif).
2.
Sifat-sifat
batuan yang umum dikenal dalam mengidentifikasi batuan biasanya dibagi dalam 4
kategori sifat yaitu, warna, tekstur, struktur, dan komposisi mineral pembentuk
batuan.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA