Peta
geologi pada dasarnya merupakan suatu sarana untuk menggambarkan tubuh batuan,
penyebaran batuan, kedudukan unsur struktur geologi dan hubungan antar satuan
batuan serta merangkum berbagai data lainnya. Peta geologi juga merupakan
gambaran teknis dari permukaan bumi dan sebagian bawah permukaan yang mempunyai
arah, unsur-unsurnya yang merupakan gambaran geologi, dinyatakan sebagai garis
yang mempunyai kedudukan yang pasti.
Pada umumnya ada beberapa macam
bagian peta geologi yang sering digunakan untuk laporan, baik dalam study
kelapangan atau dalam misi untuk mengetahui kandungan mineral di
dalamnya.
Peta geologi adalah
bentuk ungkapan data dan informasi geologi suatu daerah / wilayah /
kawasan dengan tingkat kualitas yang tergantung pada skala peta yang
digunakan dan menggambarkan
informasi sebaran, jenis dan sifat batuan, umur, stratigrafi, struktur,
tektonika, fisiografi dan potensi sumber daya mineral serta energi
yang
disajikan dalam bentuk gambar dengan warna, simbol dan corak atau
gabungan ketiganya.
Adapun jeni-jenis peta Geologi dan peta lainnya yang berkaitan
dengan geologi adalah sebagi berikut:
- Peta geologi permukaan (surface geological map), adalah peta yang memberikan berbagai formasi geologi yang langsung terletak di bawah permukaan. Skala peta ini bervariasi antara 1 : 50.000 dan lebih besar, berguna untuk menentukan lokasi bahan bangunan, drainase, pencarian air, pembuatan lapangan terbang, maupun pembuatan jalan.
- Peta singkapan (outcrop map), adalah peta yang umumnya berskala besar, mencantumkan lokasi ditemukannya batuan padat, yang dapat memberikan sejumlah keterangan dari pemboran beserta sifat batuan dan kondisi strukturalnya. Peta ini digunakan untuk menentukan lokasi, misalnya material yang berupa pecahan batu, dapat ditemukan langsung di bawah permukaan.
- Peta ikhtisar geologis, adalah peta yang memberikan informasi langsung berupa formasi-formasi yang telah tersingkap, mapun ekstrapolasi terhadap beberapa lokasi yang formasinya masih tertutup oleh lapisan Holosen. Peta ini kadang agak skematis, umumnya berskala sedang atau kecil, dengan skala 1 : 100.000 atau lebih kecil.
- Peta struktur, adalah peta dengan garis-garis kedalaman yang dikonstruksikan pada permukaan sebuah lapisan tertentu yang berada di bawah permukaan. Peta ini memiliki skala sedang hingga besar.
- Peta geologi sistematik adalah peta yang menyajikan data geologi pada peta dasar topografi atau batimetri dengan nama dan nomor lembar peta yang mengacu pada SK Ketua Bakosurtanal No. 019.2.2/1/1975 atau SK penggantinya
- Peta geologi tematik adalah peta yang menyajikan informasi geologi dan/atau potensi sumber daya mineral dan/atau energi untuk tujuan tertentu
- Peta topografi adalah peta ketinggian titik atau kawasan yang dinyatakan dalam bentuk angka ketinggian atau kontur ketinggian yang diukur terhadap permukaan laut rata-rata.
- Peta isopach, yaitu peta yang menggambarkan garis-garis yang menghubungkan titik-titik suatu formasi atau lapisan dengan ketebalan yang sama. Dalam peta ini tidak ditemukan konfigurasi struktural. Peta ini berskala sedang hingga besar.
- Peta fotogeologi, adalah peta yang dibuat berdasarkan interpretasi foto udara. Peta fotogeologi harus selalu disesuaikan dengan keadaan yang sesungguhnya di lapangan.
- Peta hidrogeologi, adalah peta yang menunjukkan kondisi airtanah pada daerah yang dipetakan. Pada peta ini umumnya ditunjukkan formasi yang permeabel dan impermeabel.
Peta geologi dibuat
berlandaskan dasar dan tujuan ilmiah dimana memanfaatan lahan, air dan
sumberdaya ditentukan atas dasar peta geologi. Peta geologi menyajikan sebaran
dari batuan dan tanah di permukaan atau dekat permukaan bumi, yang merupakan
penyajian ilmiah yang paling baik yang menghasilkan informasi yang dibutuhkan
oleh para pengambil keputusan untuk mengidentifikasi dan mencegah sumberdaya
yang bernilai dari resiko bencana alam dan menetapkan kebijakan dalam
pemanfaatan lahan.
Singkatan huruf satuan kronostratigrafi pada peta geologi ditunjukan dengan
singkatan huruf (Elseiver, 1989). Dengan aturan sebagi berikut :
- Huruf pertama, ditulis dengan huruf kapital (besar). Huruf pertama ini menyatakan jaman, misalnya P untuk Perem, TR untuk Trias, T untuk Tersier
- Huruf kedua, ditulis dengan huruf kecil yang menyatakan seri. Misalny Tm yang berarti kala Miosen jaman Tersier.
- Huruf ketiga, ditulis dengan huruf kecil yang menyatakan nama formasi atau satuan litologi. Misalnya Tmc yang berarti Formasi Cipluk berumur Miosen.
- Huruf keempat, ditulis dengan huruf kecil yang menyatakan jenis litologi atau satuan peta yang lebih rendah (anggota). Misalnya Tmcl yang berarti anggota batugamping Formasi Ciluk yang berumur Miosen.
- Huruf kelima hanya digunakan batuan yang mempunyai kisaran umur panjang. Misalnya Tpokc yang berarti Anggota Cawang Formasi Kikim berumur Paleosen-Oligosen.
- Huruf pT (p kecil sebelum T besar) digunakan untuk singkatan umur batuan sebelum Tersier yang tidak diketahui umur pastinya.
- Untuk batuan yang mempunyai kisaran umur panjang, urutan singkatan umur berdasarkan dominasi umur batuan, misalnya QT untuk batuan berumur Tersier hingga Kuarter yang didominasi batuan berumur Quarter; Jk untuk batuan berumur Jura hingga Kapur yang didominasi batuan berumur Jura.
- Batuan beku dan malihan yang tidak terperinci susunan dan umurnya cukup dinyatakan dengan satu atau dua buah huruf, misalnya a untuk andesit, b untuk basal, gd untuk granodiorit, um untuk ultramafik atau ofiolit dan s untuk sekis.
- Batuan beku dan malihan yang diketahui umurnya menggunakan lambang huruf jaman, misalnya Kg berarti granit berumur kapur.
- Pada peta geologi skala kecil, himpunan batuan cukup dinyatakan dengan huruf dibelakang jaman era, jaman atau sub-jaman; misalnya Pzm berarti batuan malihan berumur Paleozoikum, Ks berarti sedimen berumur Kapur, Tmsv berarti klastika gunungapi berumur Miosen, Tpv berarti batuan gunungapi berumur Paleogen, Tni berarti batuan terobsan berumur Neogen. Satuan bancuh dinyatakan dengan notasi m.
Tabel
Skala Waktu Geologi
Masa
|
Jaman
|
Kala
|
Kehidupan
dan kejadian
|
Juta
tahunyang lalu
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
Kenozoikum
(Neozoikum)
|
Kuarter
|
Holosen
|
Manusia modern
|
0,1
|
|
Pleistosen
|
Manusia purba
|
2,5 – 3
|
|
Tersier
|
Pliosen
|
Karnovora besar
|
7
|
|
|
Miosen
|
Binatang merumput banyak
|
26
|
|
|
Oligosen
|
Mamalia besar
|
37
|
|
|
Eosen
|
Mamalia modern
|
54
|
|
|
Paleosen
|
Mamalia plasental awal
|
65
|
|
Mesozoikum
|
Kapur
|
Atas
Tengah
Bawah
|
Tanaman berbunga pertama, klamaks
dinosaurus dan amonit, diikuti kepunahan
|
135
|
Yura
|
Atas Tengah
Bawah
|
Burung pertama, mamalia pertama,
dinosaurus dan amonit banyak
|
180
|
|
Trias
|
Atas
Tengah Bawah
|
Dinosaurus pertama, cycads dan
conifers
|
225
|
|
Paleozoikum
|
Permian
|
Atas
Tengah
Bawah
|
Banyak jenis binatang laut punah,
termasuk trilobit
|
290
|
Pensylvanian
|
Atas
Tengah
Bawah
|
Paya–paya batu bara, conifers dan
reptil pertama
|
310
|
|
Missisipian
|
Atas
Tengah
Bawah
|
Ikan hiu dan ampibi, pohon besar,
tanaman berbiji
|
345
|
|
Devonian
|
Atas
Tengah
Bawah
|
Ampibi pertama, ikan amat banyak
|
400
|
|
Silurian
|
Atas
Tengah
Bawah
|
Tanaman darat pertama
|
435
|
|
Ordovisian
|
Atas
Tengah
Bawah
|
Pengesan, ikan pertama,
invertebrata laut dominan
|
500
|
|
Kambrian
|
Atas
Tengah
Bawah
|
Kehidupan laut, trilobit dan
brakiopoda dominan
|
600
|
|
Proterozoikum
|
Prekambrian
|
Akhir
|
Pergeseran benua
|
3.000
|
|
|
Tengah
|
Pembentukan besi, peng-esan benua
|
3.200
|
|
|
Awal
|
Algae tertua, batuan terukur
tertua (fosil-fosil umunya jarang)
|
3.700
|
Azoikum/
Kriptozoikum
|
|
|
Belum ada kehidupan, meteorit dan
batuan bulan untuk penentuan umur
|
4600
|
|
|
|
|
|
Simbol – simbol yang sering
digunakan dalam peta geologi antara lain adalah sebagai berikut :
www.univpgri-palembang.ac.id/perpus.../Bab-12+Peta+Geologi.pdf
https://allaboutgeo.wordpress.com/2013/11/23/peta-geologi/
1.2.1
Pengertian dan kegunaan
Peta
geologi adalah gambaran tentang keadaan geologi suatu wilayah. Yang meliputi
susunan batuan yang ada ( stratigrafi ) dan bentuk-bentuk ( struktur ) dari
masing-masing satuan batuan tersebut.
Peta
geologi merupakan sumber informasi dasar yang antara lain : jenis-jenis batuan.
Ketebalan dan arah penyebaran batuan, susunan / urutan satuan batuan, struktur,
pelapisan, kekar dan perlipatan. Serta proses yang pernah terjadi didaerah ini.
Peta geologi adakalanya dibuat berdasarkan kepentingannya, misalkan untuk
kepentingan ilmiah ( science ), untuk kepentingan pertambangan atau teknik
sipil ( engrinering ) atau kepentingan lain misalnya pertanian lingkungan
dsb. Hal secara prinsip sama, misalnya pada “ peta geologi teknik “, disamping
dicantumkan jenis batuan, disini juga dibedakan hasil pelapukan ( soil ), tanah
timbunan, juga sifat-sifat teknik batuan, muka air tanah, kedalam bataun dasar
dsb.
2.2.2 Peta Topografi dan Skala Peta
Peta adalah suatu penyajian pada bidang datar dari seluruh
atau sebagian unsur permukaan bumi yang digambar dalam skala tertentu.
Peta seringkali sangat efektif untuk menunjukkan lokasi dari obyek obyek
alamiah maupun obyek buatan manusia, baik ukuran maupun hubungan antara satu
obyek dengan obyek lainnya. Sebagaimana dengan foto, peta juga menyajikan
informasi yang barangkali tidak praktis apabila dinyatakan atau digambarkan
dalam susunan kata-kata. Kebanyakan dari peta yang dikenal hanya
memperlihatkan bentuk dua dimensi saja, sedangkan para pengguna peta seperti
ahli geologi membutuhkan bentuk 3 dimensi (unsur ketinggian) juga disajikan
dalam peta. Peta yang menyajikan unsur ketinggian yang mewakili dari bentuk
lahan disebut dengan peta topografi. Meskipun berbagai teknik telah banyak
dipakai untuk menggambarkan unsur ketinggian, akan tetapi metoda yang paling
akurat/teliti adalah memakai garis kontur.
Garis kontur adalah suatu garis di
peta yang mewakili hubungan garis imaginer (hayal) yang terdapat di permukaan
tanah yang mempunyai ketinggian yang sama. Adapun sifat-sifat garis kontur
adalah sebagai berikut:
1. Garis kontur akan berpola seperti
huruf V jika melalui suatu lembah atau sungai yang berada di daerah berelief
tinggi, seperti hulu sungai.
2. Garis kontur yang berada dekat
bagian atas suatu puncak bukit akan berbentuk melingkar tertutup. Bagian puncak
bukit adalah merupakan bagian tertinggi dari kontur yang membentuk lingkaran
tertutup.
3. Garis kontur pada daerah yang
berlereng landai dicirikan oleh spasi kontur yang renggang.
4. Garis kontur pada daerah yang
berlereng terjal dicirikan oleh spasi kontur yang rapat.
5. Garis kontur dengan spasi yang
teratur mewakili wilayah yang memiliki lereng yang seragam
6. Garis kontur tidak akan saling
berpotongan satu dengan lainnya, kecuali jika berada di daerah lereng yang
menggantung (overhanging).
7. Perubahan arah kemiringan lereng
selalu diperlihatkan dengan perulangan dari ketinggian yang sama seperti dua
buah garis kontur yang berbeda dengan nilai ketinggian yang sama.
Relief adalah perbedaan ketinggian antara dua titik/lokasi.
Relief maksimal adalah perbedaan tinggi maksimal dan tinggi minimal pada suatu
wilayah. Pada peta, relief di nyatakan dengan interval kontur. Nilai
interval kontur pada garis kontur yang berurutan biasanya diformulasikan dengan
skala peta dibagi dengan angka 2.000. Sebagai contoh, peta dengan skala 1 :
25.000 mempunyai interval kontur 12.5 meter, sedangkan peta skala 1 : 50. 000
mempunyai interval kontur 25 meter.
Peta topografi dikenal juga sebagai peta dasar (base maps)
dan merupakan peta yang mendasari dalam pembuatan peta geologi. Sebagaimana
diketahui bahwa peta dasar tidak saja diperlukan oleh para ahli geologi, namun
juga diperlukan oleh para ahli teknik lainnya dan para teknisi serta para
pelaksana dalam melaksanakan pekerjaannya atau melaksanakan suatu proyek
pembangunan. Ketelitian suatu peta sangat ditentukan oleh Skala Peta. Skala
peta adalah suatu perbandingan antara obyek yang terdapat di permukaan bumi dan
di atas peta. Dalam prakteknya, skala peta ditentukan oleh kebutuhan si
pengguna. Untuk perencanaan teknis, seperti perencanaan gedung, saluran
drainase, kontruksi bangunan dan pondasi bendungan, umumnya menggunakan skala
peta yang besar, yaitu skala 1 : 500 ; 1 : 1.000, 1 : 2.000; atau 1 : 5.000.
Pada umumnya peta skala besar dibuat dengan cara pengukuran langsung di
lapangan dengan menggunakan theodolite dan atau tenol sebagai alat ukur dalam
pembuatan peta teknis dan peta skala besar bersifat detail serta memiliki
ketelitian dan akurasi yang sangat tinggi.
Peta
Topografi, skala 1:24,000 scale, 1 cm mewakili 240 meter
|
Peta
Topografi, skala 1:100,000, 1 cm mewakili 1 km
|
Peta
Topografi , skala 1:250,000, 1 cm mewakili 2.5 km
|
Gambar 12.1 Peta topografi dari daerah Mt. Rainier dalam
berbagai skala
Di Indonesia untuk memperoleh peta topografi / rupabumi yaitu dengan cara
memesan atau membeli ke lembaga yang memang bertugas menyediakan peta
rupabumi. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) adalah
lembaga pemerintah yang fungsi dan tugasnya menyediakan peta rupabumi standar
yang diperlukan oleh pengguna, baik sektor pemerintah maupun sektor swasta
maupun perorangan. Adapun skala peta yang diterbitkan oleh Bakosurtanal pada
umumnya adalah peta-peta berskala 1 : 10.000 (khusus untuk wilayah Jabotabek),
sedangkan untuk pulau Jawa umumnya adalah peta-peta berskala 1 : 25.000 dan 1 :
50.000, sedangkan untuk Sumatra, Bali, Sebagian Kalimantan, Sebagian Sulawesi
tersedia peta rupabumi berskala 1 : 50.000 dan wilayah-wilayah lainnya masih
berskala 1 : 100.000 sampai skala yang lebih kecil lagi.
Pada
umumnya ada beberapa macam bagian peta geologi yang sering digunakan untuk
laporan, baik dalam study kelapangan atau dalam misi untuk mengetahui
kandungan mineral di dalamnya.
Peta geologi memberikan petunjuk
tentang susunan lapisan batuan dan pada umumnya memberikan informasi tentang
formasi apa saja yang ada di daerah yang dipetakan. Dasar untuk peta geologi
biasanya adalah peta topografi.
Jadi apa definisi Peta geologi itu sendiri ? Peta
geologi adalah bentuk ungkapan data dan informasi geologi suatu daerah /
wilayah / kawasan dengan tingkat kualitas yang tergantung pada skala peta yang
digunakan dan menggambarkan informasi sebaran, jenis dan sifat batuan, umur,
stratigrafi, struktur, tektonika, fisiografi dan potensi sumber daya mineral
serta energi yang disajikan dalam bentuk gambar dengan warna, simbol dan corak
atau gabungan ketiganya.
Sedangkan Pengertian Pemetaan
Geologi Adalah suatu pekerjaan atau kegiatan pengumpulan data geologi, baik
darat maupun laut, dengan berbagai metoda
Adapun jeni-jenis peta Geologi dan
peta lainnya yang berkaitan dengan geologi adalah sebagi berikut:
- Peta geologi permukaan (surface geological map), adalah peta yang memberikan berbagai formasi geologi yang langsung terletak di bawah permukaan. Skala peta ini bervariasi antara 1 : 50.000 dan lebih besar, berguna untuk menentukan lokasi bahan bangunan, drainase, pencarian air, pembuatan lapangan terbang, maupun pembuatan jalan.
- Peta singkapan (outcrop map), adalah peta yang umumnya berskala besar, mencantumkan lokasi ditemukannya batuan padat, yang dapat memberikan sejumlah keterangan dari pemboran beserta sifat batuan dan kondisi strukturalnya. Peta ini digunakan untuk menentukan lokasi, misalnya material yang berupa pecahan batu, dapat ditemukan langsung di bawah permukaan.
- Peta ikhtisar geologis, adalah peta yang memberikan informasi langsung berupa formasi-formasi yang telah tersingkap, mapun ekstrapolasi terhadap beberapa lokasi yang formasinya masih tertutup oleh lapisan Holosen. Peta ini kadang agak skematis, umumnya berskala sedang atau kecil, dengan skala 1 : 100.000 atau lebih kecil.
- Peta struktur, adalah peta dengan garis-garis kedalaman yang dikonstruksikan pada permukaan sebuah lapisan tertentu yang berada di bawah permukaan. Peta ini memiliki skala sedang hingga besar.
- Peta geologi sistematik adalah peta yang menyajikan data geologi pada peta dasar topografi atau batimetri dengan nama dan nomor lembar peta yang mengacu pada SK Ketua Bakosurtanal No. 019.2.2/1/1975 atau SK penggantinya
- Peta geologi tematik adalah peta yang menyajikan informasi geologi dan/atau potensi sumber daya mineral dan/atau energi untuk tujuan tertentu
- Peta topografi adalah peta ketinggian titik atau kawasan yang dinyatakan dalam bentuk angka ketinggian atau kontur ketinggian yang diukur terhadap permukaan laut rata-rata.
- Peta isopach, yaitu peta yang menggambarkan garis-garis yang menghubungkan titik-titik suatu formasi atau lapisan dengan ketebalan yang sama. Dalam peta ini tidak ditemukan konfigurasi struktural. Peta ini berskala sedang hingga besar.
- Peta fotogeologi, adalah peta yang dibuat berdasarkan interpretasi foto udara. Peta fotogeologi harus selalu disesuaikan dengan keadaan yang sesungguhnya di lapangan.
- Peta hidrogeologi, adalah peta yang menunjukkan kondisi airtanah pada daerah yang dipetakan. Pada peta ini umumnya ditunjukkan formasi yang permeabel dan impermeabel.
Contoh peta geologi dan beberapa simbol yang digunakan dapat
dilihat pada Gambar 1., Gambar 2., dan Gambar 3
Peta Geologi dan Pengertian peta Geologi
Pada umumnya ada beberapa macam
bagian peta geologi yang sering digunakan untuk laporan, baik dalam study
kelapangan atau dalam misi untuk mengetahui kandungan mineral di
dalamnya.
Peta
geologi memberikan petunjuk tentang susunan lapisan batuan dan pada umumnya
memberikan informasi tentang formasi apa saja yang ada di daerah yang
dipetakan. Dasar untuk peta geologi biasanya adalah peta topografi.
Jadi apa definisi Peta geologi itu
sendiri ? Peta geologi adalah bentuk ungkapan data dan informasi
geologi suatu daerah / wilayah / kawasan dengan tingkat kualitas yang
tergantung pada skala peta yang digunakan dan menggambarkan informasi sebaran,
jenis dan sifat batuan, umur, stratigrafi, struktur, tektonika, fisiografi dan
potensi sumber daya mineral serta energi yang disajikan dalam bentuk gambar
dengan warna, simbol dan corak atau gabungan ketiganya.
Sedangkan
Pengertian Pemetaan Geologi Adalah suatu pekerjaan atau kegiatan pengumpulan
data geologi, baik darat maupun laut, dengan berbagai metoda
Adapun
jeni-jenis peta Geologi dan peta lainnya yang berkaitan dengan geologi adalah
sebagi berikut:
- Peta geologi permukaan (surface geological map), adalah peta yang memberikan berbagai formasi geologi yang langsung terletak di bawah permukaan. Skala peta ini bervariasi antara 1 : 50.000 dan lebih besar, berguna untuk menentukan lokasi bahan bangunan, drainase, pencarian air, pembuatan lapangan terbang, maupun pembuatan jalan.
- Peta singkapan (outcrop map), adalah peta yang umumnya berskala besar, mencantumkan lokasi ditemukannya batuan padat, yang dapat memberikan sejumlah keterangan dari pemboran beserta sifat batuan dan kondisi strukturalnya. Peta ini digunakan untuk menentukan lokasi, misalnya material yang berupa pecahan batu, dapat ditemukan langsung di bawah permukaan.
- Peta ikhtisar geologis, adalah peta yang memberikan informasi langsung berupa formasi-formasi yang telah tersingkap, mapun ekstrapolasi terhadap beberapa lokasi yang formasinya masih tertutup oleh lapisan Holosen. Peta ini kadang agak skematis, umumnya berskala sedang atau kecil, dengan skala 1 : 100.000 atau lebih kecil.
- Peta struktur, adalah peta dengan garis-garis kedalaman yang dikonstruksikan pada permukaan sebuah lapisan tertentu yang berada di bawah permukaan. Peta ini memiliki skala sedang hingga besar.
- Peta geologi sistematik adalah peta yang menyajikan data geologi pada peta dasar topografi atau batimetri dengan nama dan nomor lembar peta yang mengacu pada SK Ketua Bakosurtanal No. 019.2.2/1/1975 atau SK penggantinya
- Peta geologi tematik adalah peta yang menyajikan informasi geologi dan/atau potensi sumber daya mineral dan/atau energi untuk tujuan tertentu
- Peta topografi adalah peta ketinggian titik atau kawasan yang dinyatakan dalam bentuk angka ketinggian atau kontur ketinggian yang diukur terhadap permukaan laut rata-rata.
- Peta isopach, yaitu peta yang menggambarkan garis-garis yang menghubungkan titik-titik suatu formasi atau lapisan dengan ketebalan yang sama. Dalam peta ini tidak ditemukan konfigurasi struktural. Peta ini berskala sedang hingga besar.
- Peta fotogeologi, adalah peta yang dibuat berdasarkan interpretasi foto udara. Peta fotogeologi harus selalu disesuaikan dengan keadaan yang sesungguhnya di lapangan.
- Peta hidrogeologi, adalah peta yang menunjukkan kondisi airtanah pada daerah yang dipetakan. Pada peta ini umumnya ditunjukkan formasi yang permeabel dan impermeabel.
Contoh peta geologi dan beberapa
simbol yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 1., Gambar 2., dan Gambar 3
Gambar struktur Geologi di daerah lipatan : Gambar 1
Gambar 2 : Peta Struktur Geologi dengan Penampang
Melintang
Gambar :3 Simbol
-simbol yang sering digunakan dalam Peta Geologi
Dalam membuat peta kita harus
memakai skala peta apakah skala peta itu?
Skala peta adalah perbandingan jarak
yang tercantum pada peta dengan jarak sebenarnya yang dinyatakan dengan angka
atau garis atau gabungan keduanya, Jangan lupa menentukan titik koordinat peta,
dan selalu teliti karena dalam mebuat peta memang di butuhkan ketelitian.
Teknik Membaca Peta Kontur
Pengertian Kontur
Kontur adalah garis khayal untuk menggambarkan semua titik yang
mempunyai ketinggian yang sama di atas atau di bawah permukaan datum tertentu
yang disebut permukaan laut rata-rata. Kontur digambarkan dengan interval
vertikal yang reguler. Interval kontur adalah jarak vertikal antara 2 (dua)
garis ketinggian yang ditentukan berdasarkan skalanya. Besarnya interval kontur
sesuai dengan skala peta dan keadaan di muka bumi. Interval kontur selalu
dinyatakan secara jelas di bagian bawah tengah di atas skala grafis.

Kontur biasanya digambar dalam bentuk garis-garis utuh yang kontinyu
(biasanya berwarna cokelat atau oranye). Setiap kontur keempat atau kelima
(tergantung pada intervalnya) dibuatlah indeks, dan digambarkan dengan garis
yang lebih tebal. Kontur indeks dimaksudkan untuk membantu pembacaan kontur dan
menghitung kontur untuk menentukan tinggi. Angka (ketinggian) kontur diletakkan
pada bagian kontur yang diputus, dan diurutkan sedemikian rupa agar terbaca
searah dengan kemiringan ke arah atas (lebih tinggi).
Pada daerah datar yang jarak horisontalnya lebih dari 40 mm sesuai
skala peta dibuat garis kontur bantu. Kontur bantu ini sangat berarti terutama
jika ada gundukan kecil pada daerah yang datar. Kontur bantu digambar pada peta
berupa garis putus-putus untuk membedakan dengan kontur standar.

Kontur indeks dan titik-titik tinggi pada
peta rupabumi skala 1:25.000
Bentuk Kontur
Bentuk suatu kontur menggambarkan bentuk permukaan lahan yang
sebenarnya. Kontur-kontur yang berdekatan menunjukkan kemiringan yang terjal,
kontur-kontur yang berjauhan menunjukkan kemiringan yang landai. Jika
kontur-kontur itu memiliki jarak satu sama lain secara tetap, maka
kemiringannya teratur.
Beberapa catatan tentang kontur sebagai berikut:
1. Kontur adalah kontinyu (bersinambung). Sejauh mana pun kontur berada,
tetap akan bertemu kembali di titik awalnya. Perkecualiannya adalah jika kontur
masuk ke suatu daerah kemiringan yang curam atau nyaris vertikal, karena
ketiadaan ruang untuk menyajikan kontur-kontur secara terpisah pada pandangan
horisontal, maka lereng terjal tersebut digambarkan dengan simbol. Selanjutnya,
kontur-kontur akan masuk dan keluar dari simbol tersebut.
2. Jika kontur-kontur pada bagian bawah lereng merapat, maka bentuk
lereng disebut konveks (cembung), dan memberikan pandangan yang pendek. Jika
sebaliknya, yaitu merenggang, maka disebut dengan konkav (cekung), dan
memberikan pandangan yang panjang.
3. Jika pada kontur-kontur yang berbentuk meander tetapi tidak terlalu
rapat maka permukaan lapangannya merupakan daerah yang undulasi (bergelombang).
4. Kontur-kontur yang rapat dan tidak teratur menunjukkan lereng yang
patah-patah. Kontur-kontur yang halus belokannya juga menunjukkan permukaan
yang teratur (tidak patah-patah), kecuali pada peta skala kecil pada umumnya
penyajian kontur cenderung halus akibat adanya proses generalisasi yang
dimaksudkan untuk menghilangkan detil-detil kecil (minor).

Berbagai kenampakan kontur

Profil permukaan lahan dari potongan garis
A-B
Kenampakan yang tidak berubah dengan penggambaran kontur adalah bukit
dan lembah. Bentuk permukaan lahan tidak berubah cukup berarti meskipun ada
bangunan gedung, jalan, pemotongan pepohanan (hutan atau perkebunan).
Penafsiran yang benar terhadap bentuk permukaan lahan membutuhkan latihan,
praktek dan pengalaman yang memadai di lapangan.
Membuat Potongan Profil
Untuk membuat suatu potongan profil yang utuh antara dua titik A dan B
pada peta berkontur, gambarlah sebuah garis lurus pada peta antara titik-titik
tersebut. Temukan kontur-kontur rendah dan tinggi yang terpotong oleh garis. Pada
gambar 5.4 kontur yang tertinggi adalah 200 meter, dan yang terendah adalah 80
meter.
Letakkan secarik kertas dengan tepi yang lurus sepanjang garis AB, dan
tandai pada titik A dan titik B tersebut juga titik-titik di mana kontur-kontur
memotong garis. Berilah label angka tinggi.

Pemotongan Garis Kontur
Dari masing-masing tanda turunkan garis tegak lurus pada kertas.
Sejajar dengan pinggiran yang sudah ditandai gambar garis-garis paralel dengan
skala yang sesuai untuk menunjukkan angka tinggi dari masing-masing kontur yang
dipotong oleh garis AB, yaitu 80 sampai dengan 200 meter. Buat sebuah tanda
pada setiap garis vertikal di mana itu memotong skala tinggi sejajar sesuai
dengan tingginya pada garis AB. Gabungkan tanda-tanda ini dengan suatu garis kurva
yang halus, memungkinkan untuk membentuk lereng permukaan antara kontur-kontur
di lembah dan di puncak bukit. Penggunaan kertas milimeter atau grid akan
memudahkan penggambaran.

Potongan yang menunjukkan
intervisibilitas
Menentukan Gradien Jalan Pada Peta
Kemiringan suatu lereng (slope) biasanya didefinisikan sebagai suatu
gradien. Gambar di bawah ini menunjukkan sebuah gradien 2 dalam 16, artinya 2
unit vertikal untuk setiap 16 unit pada arah horisontal. Selama kedua unit
tersebut sama pada kedua arah, maka tidak ada bedanya apapun satuan panjangnya
(meter atau pun kaki). Gradien tersebut biasanya ditulis sebagai 2/16.

Kemiringan lereng atau slope
Kadangkala gradien dinyatakan dalam persentase. Untuk mengkonversinya
adalah mengalikan perbandingan dengan bilangan 100%, yaitu:
2/16 x 100% = 1,25%
Untuk menentukan gradien suatu titik di jalan pada suatu peta, ukur
jarak horisontal antara kontur-kontur yang berurutan pada peta dan nyatakan
dalam unit yang sama seperti pada angka interval kontur. Misalnya, jika
interval kontur 10 meter dan jarak yang diukur di peta antara dua kontur yang
berurutan tersebut adalah 120 meter, maka gradien rata-ratanya antara dua
kontur adalah 10/120 = 1/12 atau 1 dalam 12 atau 8,5%.
Untuk menentukan gradien yang paling terjal dari suatu jalan, temukan titik di mana dua kontur yang berturutan saling berdekatan, kemudian ukurlah seperti prosedur di atas.
Suatu gradien rata-rata dapat diukur dengan cara yang sama terhadap
beberapa interval kontur, meskipun hal ini tidak banyak berarti kecuali ada
kemiringan lereng yang konstan pada arah yang sama.
Jika dibutuhkan untuk memeriksa bahwa gradien maksimum sepanjang suatu jalan tidak melebihi 1/6, dan interval kontur adalah 10 meter, maka jarak antara kontur-kontur tadi tidak boleh kurang dari 6 x 10 = 60 meter. Tandailah pada sepotong kertas suatu jarak 60 meter pada skala peta, interval kontur dapat diperiksa untuk melihat apakah jarak pada titik mana pun lebih pendek dari jarak yang ditentukan. Jika demikian halnya maka gradiennya lebih terjal dari 1/6.
Sumber : http://www.senyawa.com