LAPORAN PRAKTIKUM ACARA 3
Bab I
PENDAHULUAN
I.1 latar belakang
Batuan yang melapuk lama kelamaan akan menjadi tanah
“soil”. Tanah dan bahan lepas lainnya yang
merupakan hasil pelapukan kimia maupun mekanis serta proses erosi tidak
termasuk batuan lagi,
tetapi disebut dengan “Aluvial
deposit”. Salah satu jenis batuan yang kita kenal adalah batuan
sedimen.
Pemakaian batuan pada
dasarnya tergantung pada fungsi dan kenampakan batuan tersebut. Tekstur
batuanmengacu pada kenampakan butir-butir mineral yang ada di dalamnya, yang
meliputi tingkatkristalisasi, ukuran butir, bentuk butir, granularitas, dan
hubungan antar butir (fabric). Jikawarna batuan berhubungan erat dengan
komposisi kimia dan mineralogi, maka tekstur berhubungan dengan
sejarah pembentukan
dan keterdapatannya. Tekstur merupakan hasil darirangkaian proses sebelum,dan sesudah kristalisasi.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai salah satu alluvial deposit , bahasan
kita kali ini adalah mendeskripsikan
batuan sedimen.
I.2 Dasar
Teori
Batuan Sedimen adalah
batuan yang terbentuk karena proses diagnesis dari material batuan lain yang
sudah mengalami sedimentasi. Sedimentasi ini meliputi proses pelapukan, erosi,
transportasi, dan deposisi. Proses pelapukan yang terjadi dapat berupa
pelapukan fisik maupun kimia. Proses erosidan transportasi dilakukan oleh media
air dan angin. Proses deposisi dapat terjadi jika energi transport sudah tidak
mampu mengangkut partikel tersebut.
Batuan sedimen banyak sekali
jenisnya dan tersebar sangat luas dengan ketebalan antara beberapa
centimetersampai beberapa kilometer. Juga ukuran butirnya dari sangat halus
sampai sangat kasar dan beberapa proses yang penting lagi yang termasuk kedalam
batuan sedimen. Disbanding dengan batuan beku, batuan sedimen hanya merupakan
tutupan kecil dari kerak bumi. Batuan sedimen hanya 5% dari seluruh
batuan-batuan yang terdapat dikerak bumi. Dari jumlah 5% ini,batu lempung
adalah 80%, batupasir 5% dan batu gamping kira-kira 80% (Pettijohn, 1975).
Sedimen
tidak hanya bersumber dari darat saja tetapi dapat juga dari yang terakumulasi
di tepi-tepi cekungan yang melengser kebawah akibat gaya gravitasi. Meskipun
secara teoritis dibawah permukaan air tidak terjadi erosi, namun masih ada
energy air, gelombang dan arus bawah permukaan yang mengikis terumbu-terumbu
karang di laut dan hasil kikisannya terendapkan di sekitarnya. Material sedimen
dapat berupa :
1.
Fragmen dan mineral-mineral dari batuan yang sudah ada. Misalnya
kerikil di sungai, pasir di pantai dan lumpur di laut atau di danau.
2. Material
organik, seperti terumbu koral di laut, sisa-sisa cangkang organism air dan
vegetasi di rawa-rawa.
3. Hasil
penguapan dan proses kimia seperti garam di danau payau dankalsim karbonat di laut
dangkal.
Proses
diagnesis adalah proses yang menyebabkan perubahan pada sediment selama
terpendamkan dan terlitifikasikan, sedangkan litifikasi adalah proses perubahan
material sediment menjadi batuan sediment yang kompak. Proses diagnesis ini
dapat merupakan kompaksi yaitu pemadatan karena tekanan lapisan di atas atau
proses sedimentasi yaitu perekatan bahan-bahan lepas tadi menjadi batuan keras
oleh larutan-larutan kimia misalnya larutan kapur atau silisium. Sebagian
batuan sedimen terbentuk di dalam samudera. Bebrapa zat ini mengendap secara
langsung oleh reaksi-reaksi kimia misalnya garam (CaSO4.nH2O).
adapula yang diendapkan dengan pertolongan jasad-jasad, baik tumbuhan maupun
hewan.
Proses diagenesa antara lain :
1. Kompaksi Sedimen
Yaitu termampatnya butir sedimen
satu terhadap yang lain akibat tekanan dari berat beban di atasnya. Disini
volume sedimen berkurang dan hubungan antar butir yang satu dengan yang lain
menjadi rapat.
2. Sementasi
Yaitu turunnya material-material di
ruang antar butir sedimen dan secara kimiawi mengikat butir-butir sedimen
dengan yang lain. Sementasi makin efektif bila derajat kelurusan larutan pada
ruang butir makin besar.
3. Rekristalisasi
Yaitu pengkristalan kembali suatu
mineral dari suatu larutan kimia yang berasal dari pelarutan material sedimen
selama diagenesa atu sebelumnya. Rekristalisasi sangat umum terjadi pada
pembentukan batuan karbonat.
4. Autigenesis
Yaitu terbentuknya mineral baru di
lingkungan diagenesa, sehingga adanya mineral tersebut merupakan partikel baru
dlam suatu sedimen. Mineral autigenik ini yang umum diketahui sebagai berikut :
karbonat, silica, klorita, gypsum dll.
5. Metasomatisme
Yaitu pergantian material sedimen
oleh berbagai mineral autigenik, tanpa pengurangan volume asal.
Faktor-Faktor Yang Harus Diperhatikan Dalam Deskripsi Batuan Sedimen
.
Tekstur.
Tekstur merupakan kenampakan batuan yang berkaitan dengan
ukuran, bentuk, dan susunan butir mineral dalam batuan. Tekstur batuan dapat
dijadikan petunjuk tentang proses (genesa) yang terjadi pada waktu lampau
sehingga menghasilkan batuan tersebut.
Tekstur
umum yang sering dijumpai pada batuan sedimen yaitu :
1.
Tekstur Klastik : jenis tekstur batuan
sedimen ini merupakan hasil rombakan material-material yang telah ada
sebelumnya. Yang perlu diperhatikan pada batuan sedimen klastik adalah ukuran
dan bentuk butir. Untuk ukuran butir digunakan skala W. Wentworth, sebagai
berikut :
Nama Butiran
|
Ukuran Butir (mm)
|
Boulder
(bongkah)
|
>
256
|
Cobble
(brangkal)
|
64
– 256
|
Pebble
(kerakal)
|
4
– 64
|
Granule
(kerikil)
|
2
– 4
|
Sand
(pasir)
|
1/16
– 2
|
Silt
(lanau)
|
1/256
– 1/16
|
Clay
(lempung)
|
<
1/256
|
Agar
lebih mudah melakukan pengukuran ukuran butir, maka digunakan alat pembanding
ukuran butir batuan (komparator).
Bentuk
butir dibagi dua, yaitu : membulat (rounded) dan meruncing (angular). Bentuk
butir akan mempengaruhi penamaan batuan apabila berukuran lebih besar dari 2
mm.
2.
Tekstur non-klastik : ciri khas dari tekstur non-klastik
adalah adnya kristal-kristal yang saling menjari, tidak terdapat ruang
pori-pori antar butir, dan umumnya memiliki satu jenis mineral saja
(monomineralitik) dan merupakan hasil aktivitas kimiawi, termasuk biokimia.
Jenis
Butir
|
Ukuran
Butir (mm)
|
Kasar
|
>
5
|
Sedang
|
1 – 5
|
Halus
|
< 1
|
Secara umum warna pada batuan sedimen akan dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu :
a) Warna mineral pembentukkan batuan sedimen
Contoh jika mineral pembentukkan batuan sedimen didominasi oleh kwarsa maka batuan akan berwarna putih.
b) Warna massa dasar/matrik atau warna semen.
c) Warna material yang menyelubungi (coating material).
Contoh batupasir kwarsa yang diselubungi oleh glaukonit akan berwarna hijau.
d) Derajat kehalusan butir penyusunnya.
Pada batuan dengan komposisi yang sama jika makin halus ukuran butir maka warnanya cenderung akan lebih gelap.
Warna batuan juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan pengendapan, jika kondisi lingkungannya reduksi maka warna batuan menjadi lebih gelap dibandingkan pada lingkungan oksidasi. Batuan sedimen yang banyak kandungan material organic (organic matter) mempunyai warna yang lebih gelap.
Struktur Batuan Sedimen
Struktur sedimen sebenarnya adalah kelainan dari bidang perlapisan yang normal (paralel atau horizontal). Kelainan disebabkan karena proses sedimentasi ataupun sesudah sedimentasi (diagnesa).
Tabular cross bedding adalah suatu set yang bidang sentuhnya bukan merupakan bidang erosi, tapi merupakan bidang datar yang merupakan bidang non sedimentasi.
Planar cross bedding adalah suatu set dimana sentuhnya bukan merupakan bidang datar, melainkan bidang miring serta, merupakan bidang non sedimentasi. Sedangkan
Trough cross bedding merupakan struktur yang khas sekali dimana butiran makin keatas makin halus. Graded bedding sangat penting sekali artinya dalam penelitian untuk menentukan yang mana atas (up) dan yang bawah (bottom) dimana yang halus merupakan bagian atasnya sedangkan bagian yang kasar merupakan bawahnya.
Graded bedding yang disebabkan oleh arus turbid, dimana fraksi halus didapatkan dibagian atas juga tersebar diseluruh batuan tersebut. Secara genesa graded bedding oleh arus turbid juga terjadi selain oleh kerja suspensi juga disebabkan oleh pengaruh arus turbulensi.
Struktur flaser terbentuk di daerah laguna (teluk) tidak dipengaruhi oleh laut terbuka, melainkan sangat dipengaruhi oleh pasang surut. Pada waktu surut ia mengendapkan bagian dari darat sedangkan waktu pasang mengendapkan bagian laut. Sehingga mengakibatkan terjadinya pengendapan yang selang seling antara fraksi kasar an fraksi halus, yaitu antara pasir dan lempung. Jika disayat tegak lurus arus maka akan terlihat penampang lapisan yang berupa lensa-lensa pasir (lenticular), sedangkan lensa-lensa lempung (flaser).
Bab II
Maksud dan tujuan
Maksud dari praktikum ini adalah untuk mendeskripsikan batuan sedimen dan mendeskripsikan klasifikasi batuan sedimen.
II.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum yang telah dilakukan dilabolatorium yaitu untuk mengetahui mengenai deskripsi batuan sedimen dan mengetahui deskripsi klasifikasi batuan sedimen.
BAB III
PEMBAHASAN
1.
Batu Rijang
Nama Batuan : Rijang
Petrogenesa : Dari hasil pengamatan
batuan ini merupakan batuan sediment non karbonat (sediment silika) dengan nama
batuan rijang dengan tekstur non klastik , warna arbsorbsi orange dan warna
interferensi keabu-abuan batuan ini tersusun atas material berupa cangkang radiolarian,
kuarsa dan semen silika. Rijang adalah batuan sedimen silikaan berbutir halus.
Batuan keras, kompak yang terbentuk oleh kristal kuarsa berukuran lanau
(mikrokuarsa) dan kalsedon, sebuah bentuk silika yang terbuat dari serat
memancar dengan panjang beberapa puluh hingga ratusan mikrometer.
Di atas lantai laut dan danau,
kerangka silikaan dari organisme mikroskopik terakumulasi membentuk ooze
silikaan. Organisme ini adalah diatom, terdapat di danau dan mungkin juga
terakumulasi dalam kondisi laut, meskipun radiolaria lebih umum sebagai
komponen utama ooze silikaan di laut. Radiolaria adalah zooplankton (hewan
mikroskopik dengan gaya hidup planktonik) dan diatom adalah fitoplankton
(tanaman mengambang bebas dan alga). Kemudian menstabil dan terekristalisasi
membentuk silika calsedon. Rijang yang terbentuk dari ooze sering berlapis
tipis dengan lapisan yang disebabkan oleh variasi jumlah material semen
berukuran lempung. Rijang ini sangat umum dalam lingkungan laut dalam.
Beberapa rijang adalah hasil diagenesis
, terbentuk oleh penggantian mineral lain oleh air kaya silika yang mengalir
melalui batuan. Umumnya mengganti batugamping (contoh sebagai batuapi / flint
dalam kapur). Batuan ini berasosiasi dengan endapan geosiklin (subduction Zone)
serpih dan bijih besi. Batuan biasanya digunakan sebagai koleksi dan batuan
hiasan
2.
Batu konglomerat
Proses
Terbentuk :Konglomerat
merupakan suatu bentukan fragmen dari proses sedimentasi, batuan yang berbutir
kasar, terdiri atas fragmen dengan bentuk membundar dengan ukuran lebih besar
dari 2mm yang berada ditengah-tengah semen yang tersusun oleh batupasir dan
diperkuat & dipadatkan lagi kerikil. Dalam pembentukannya membutuhkan
energi yang cukup besar untuk menggerakan fragmen yang cukup besar biasanya
terjadi pada sistem sungai dan pantai.
Warna
: berwarna warni
Manfaat
: Biasanya batuan tersebut menjadi batuan penyimpan hidrokarbon (reservoir
rocks) atau bisa juga menjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon
(source rocks).
3.
Batu kalkarenit
Batuan kalkarenit adalah batuan sedimen yang terdiri dari
fragmen batugamping dan fosil berukuran sedang berwarna abu-abu kecoklatan.
kadang-kadang memperlihatkan perlapisan.
Semen
karbonat, oksida besi atau lempung
Pada saat praktikan kami mengamati batu kalkarenit ini
danmemperhatikan batu ini, ternyata batuan ini berwarna abu-abu
kecoklatan.Darihasil kajian pustaka yang kami lakukan,ternyata batuan ini
berwarna abu-abukecoklatan karena batuan ini mengandung unsur logam alkali.
Setelah kami mengamati batu ini dan membandingkannya dengan
dasar teori yang ada maka praktikan menyimpulkan bahwa batuan kalkarenit
inimemiliki struktur Oolitik. Batu ini bertekstur arenit.Dari hasil pengamatan
yangkami lakukan batu kalkarenit ternyata memiliki tekstur arenit karena ukuran
butir batuan ini 0,062 mm.
Sedangkan komposisimineralnya adalah
Allohem: interclas,mikrit: kalsit,sparit:karbonat
4.
Batu gamping merah
Batugamping merah merupakan salah satu jenis batuan sedimen
yangterbentuk dari hasil reaksi kimia atau bisa juga dari hasil kegiatan
organisme.Reaksi kimia yang dimaksud adalah kristalisasi langsung atau reaksi
organik (penggaraman unsur-unsur laut, pertumbuhan kristal dari agregat
kristal yangterpresipitasi dan replacement).
Hal inilah yang menyebabkan
batugampingmerah
masuk dalam klasifikasi batuan sedimen nonklastik
Pada saat praktikan mengamati dan
memperhatikan batu gampingmerah ini,ternyata batuan ini berwarna merah. Dari
hasil kajian pustaka yangkami lakukan
ternyata batuan ini berwarna marah hal ini dipengaruhi oleh
komposisi
mineral yang terkandung dalam batu ini. Komposisi mineral pada batu ini
yakni terbentuk dari monomineralik karbonat. Monomineralik karbonat merupakan hasil campuran
dari dua mineral yakni mineral kalsit dandolomit.Menurut praktikan mineral yang
paling dominan dalam batu iniadalah mineral dolomit. Karena mineral ini
memiliki warna yang khas yaitumerah
Setelah kami mengamati
batu ini dan membandingkannya dengandasar
teori yang ada maka praktikan menyimpulkan bahwa batugampingforam ini
memiliki struktur fosiliferus. Batu ini bertekstur masif karena batugamping
merah yang kami amati pada saat praktikan tidak memiliki struktur atau
ketebalan lebih dari 120 cm.Dari hasil pengamatan yang kami
lakukan batugamping merah ternyata memiliki tekstur lanau Batu ini masuk
dalamgolongan lanau karena ukuran butir
batuan ini 1/16-1/256 mm. atau dalamistilah petrologinya adalah (silt).
Sedangkan dari segi pemilahannya batu inimemiliki pemilahan yang baik sebab
ukuran serta besar butirnya memilikiukuran yang seragam.Sedangkan dari segi
kebundaran batu ini memilikikebundaran
rounded (membundar) karena pada umumnya permukaan- permukaan
bundar,ujung-ujung dan tepi-tepi butiran bundar Sedangkan darisegi kemasnya,
batu ini memiliki kemas yang tertutup. Batu ini memilikikemas yang tertutup
sebab batu ini memiliki butiran yang saling bersentuhansatu sama lainnya
sehinngga tidak ada celah yang terbuka
Gamping berwarna merah. Singkapan
yang merupakan endapan laut dalam ini berlapis hampir vertikal membentuk
puncak-puncak punggungan yang sempit. Ditemukan di karangsambung, Kebume
5.
Batu pasir
:Batupasir
adalah suatu batuan sedimen klastik yang dimana partikel penyusunya kebanyakan
berupa butiran berukuran pasir. Kebanyakan batupasir dibentuk dari
butiran-butiran yang terbawa oleh pergerakan air, seperti ombak pada suatu
pantai atau saluran di suatu sungai. Butirannya secara khas di semen
bersama-sama oleh tanah kerikil atau kalsit untuk membentuk batupasir tersebut.
Batupasir paling umum terdiri atas butir kwarsa sebab kwarsa adalah suatu
mineral yang umum yang bersifat menentang laju arus.
Warna
: Coklat dan putih
Manfaat
: Batupasir mempunyai banyak kegunaan didalam industri konstruksi sebagai suatu
kumpulan dan batu-tembok. batupasir hasil galian dapat digunakan sebagai
material di dalam pembuatan gelas/kaca.
Batu pasir terbentuk dari sementasi
dari butiran-butiran pasir yang terbawa oleh aliran sungai, angin, dan ombak
dan akhirnya terakumulasi pada suatu tempat. Ukuran butiran dari batu pasir ini
1/16 hingga 2 milimeter. Komposisi batuannya bervariasi, tersusun terutama dari
kuarsa, feldspar atau pecahan dari batuan, misalnya basalt, riolit, sabak,
serta sedikit klorit dan bijih besi. Ditemukan di karang sambung, Kebumen
6.
Batu gamping numulites
Bongkah batu atau
gamping numuliites merupakan "olistolit" hasil suatu pelongsoran
besar didasar laut dari tepian menuju tengah cekungan yang dalam. Fosil yang
ada menunjukkan bahwa pada kala Eosen kawasan sekitar Karangsambung merupakan
laut dangkal di mana pada tepi-tepi cekungan diendapkan batu gamping numulites.
Batuan
sedimen bioklastik yang dipenuhi oleh fosil Foramnifera Nummulities yang
memberikan petunjuk bahwa batuan ini
diendapkan dilaut dangkal dan berumur
hingga 55 juta tahun lalu.
Adapun deskripsi dari batugamping adalah sebagai berikut :
a. Warna :
Putih,putih kecoklatan, dan putih keabuan
b. Kilap
: Kaca, dan tanah
c. Goresan :
Putih sampai putih keabuan
d. Bidang belahan :
Tidak teratur
e. Pecahan :
Uneven
f. Kekerasan :
2,7 – 3,4 skala mohs
g. Berat Jenis :
2,387 Ton/m3
h.
Tenacity : Keras, Kom
. Gamping Numulities
Bongkah batu gamping numuliites
merupakan "olistolit" hasil suatu pelongsoran besar didasar laut dari
tepian menuju tengah cekungan yang dalam. Fosil yang
ada menunjukkan bahwa pada kala Eosen kawasan sekitar Karangsambung merupakan laut dangkal di mana pada tepi-tepi cekungan diendapkan batu gamping numulites.
ada menunjukkan bahwa pada kala Eosen kawasan sekitar Karangsambung merupakan laut dangkal di mana pada tepi-tepi cekungan diendapkan batu gamping numulites.
7.
Batu breksi
Karakteristik
: Breksi merupakan batuan sedimen klastik yang memiliki ukuran butir yang
cukup besar (diameter lebih dari dua milimeter) dengan tersusun atas batuan
dengan fragmen menyudut (tajam). Ruang antara fragmen besar bisa diisi dengan
matriks partikel yang lebih kecil atau semen mineral yang mengikat batu itu
bersama-sama. Spesimen yang ditunjukkan di atas memiliki ukuran garis tengah
sekitar dua inci (lima sentimeter).
Warna
: merah kecoklatan, keemasan, coklat
Manfaat
: sebagai Hiasan Bisa, misalnya di ukir hingga halus membentuk vas bunga, meja
kecil, atau asbak.
8.
Batu lempung
Proses
Terjadinya : Type
utama batulempung menurut terjadinya terdiri dari lempung residu dan lempung
letakan (sedimen), lempung residu adalah sejenis lempung yang terbentuk karena
proses pelapukan (alterasi) batuan beku dan ditemukan disekitar batuan
induknya. Kemudian material lempung ini mengalami proses diagenesa sehingga
membentuk batu lempung.
Warna
: Coklat, keemasan, coklat, merah, abu-abu
Manfaat
: Dapat dijadikan kerajinan, seperti asbak, patung, celengan, dll.
Tempat
: Sering ditemukan di Pinggiran Sungai ataupun pinggiran danau.
9.
Batu tufa
Merupakan suatu spongi, batuan karbonat yang
porous, diendapkan sebagai lapisan tipis di permukaan, di dekat mata air
(Springs) dan sungai (rivers). Ditemukan di kaligendig, Karangsambung, Kebumen.
10. Batu Travertin
Calcium carbonat tidak larut
dalam air murni, tetapi bila aornya mengandung CO2 maka calcium
carbonat itu mudah berubah menjadi biocarbonat. Jadi dibawah tekanan atmosfer,
air yang banyak mengandung CO2 secara perlahan-lahan melarutkan
calcium carbonat, terutama bila air tersebut berasal dari tempat yang dalam
dengan tekanan yang lebih besar dan kandungan CO2 nya lebih
banyak, maka daya melarutkan lebih tinggi. Bila larutan tersebut mencapai
permukaan bumi dibawah tekanan atmosfer, calcium carbonatnya segera diendapkan
oleh proses evaporasi, dan proses ini dapat dipercepat oleh adanya kegiatan
dari tumbuh-tumbuhan (algae). Calcum carbonat yang doiendapkan di mulut/lubang
mata air itu disebut travertine. Pada gua-gua kapur, terjadi pula
pengendapan dari calcium carbonat oleh tetesan-tetesan air secara
perlahan-lahan yang terdiri dari kristal-kristal halus dan kompak, yang disebut
dengan dripstone. Warna putih, kuning, atau cokelat. Struktur fibrous atau
konsentris. Yang tumbuh dari bawah disebut stalagnite.
Bab IV
Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil praktikum yang
telah dilakukan di labolatorium yaitu bahwa batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena proses
diagnesis dari material batuan lain yang sudah mengalami sedimentasi.
Pendeskripsian batuan sedimen dapat dilihat dari sifat-sifat fisik yang Nampak pada permukaan
batuan. Hasil deskripsi batuan sedimen dan klasifikasi batuan sedimen adalah
sebagai berikut :
#buat table jelaskan deskripsi batuan
Daftar pustaka
http://ptbudie.wordpress.com/2012/04/02/pengertian-umum-batuan-sedimen-dan-klasifikasinya/
http://www.scribd.com/doc/34983218/Batu-Gamping-Foram-Merah-Dan-Batu-Lempung
JUAL BONGKAHAN BACAN DOKO SUPER
BalasHapusASLI DARI HALMAHERA SELATAN ( MALUKU UTARA )
Kondisi bahan ;.
- Bahan / rough bacan doko asli bukan sintetis.
- Batu murni dari proses alam.
- Batu kualitas tinggi.
- Bahan tua (galian lama).
- Kualitas super kristal- Sudah tembus.
- Bahan keras dan padat.
- Siap gosok poles.
- Daging utuh, tanpa kapur.
- Tidak rapuh, tidak mudah pecah / retak.
- Deskipsi sesuai apa adanya, harap diperhatikan dengan baik
Daftar harga :
1 0ns ; Rp 750.000rb
5.ons Rp.2.500.000
1.kg Rp 3.000.000
5 kg Rp 10.000.000
10 Kg Rp 17.500.000
15,kg Rp.20,000,000,
Melayani Pembelian Per Kilo Dan Per Ons Untuk Bongkahan
Kita Juga Melayani Pembelian Luar Daerah Dan Luar Kota
setiap pembelian perkilo dapat bonus 1 permata batu bacan dan bongkahan batu bacan ukuran kecil Origin,
untuk yg mau pesan hub ;
Hp.; 0822-9342-2986
pin : 5C50FF58
adapun cara transakai,anda bisa datang langsung ke rumah kami. alamatnya di jl buana seli No 76 rt 016 rw 002,
desa/kel ;labuhan, kec ;bacan, kab ; halmahera selatan, prof ; maluku utara.
barang juga bisa kami kirim lewat jasa pengiriman tiki,jne,pos,muatan udara dan lewat kargo bandara.
harga paling murah dan bersahabat, pelayanan cepat, sms pasti di balas 1x24 jam.
pengiriman cepat,no resi pasti di kirim pada pembeli,stok akan selalu di update setiap minggu.
banyak bonusnya gan,gratis ongkos kirim ke seluruh indoneia.
INGAT..!!!!! HATI-HATI PENIPUAN DENGAN HARGA MURAH SALAH ORANG ANDA BISA TERTIPU.